DOWNLOAD
Folio Versi Android
Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah untuk siapa saja, tak terkecuali bagi para penjual. Jika Anda seorang penjual, Anda pun bisa memanfaatkan momen Ramadan untuk meningkatkan omzet Anda. Hal ini dapat Anda lakukan sejak awal bulan Ramadan hingga menjelang Lebaran. Nah, penasaran caranya? Berikut kiat-kiat yang bisa Anda lakukan.
Pada umumnya, produk yang akan laris manis di bulan Ramadan adalah makanan. Meskipun berpuasa, orang akan semakin gencar mencari makanan untuk berbuka dan sahur sehingga bagi Anda yang menjalankan bisnis kuliner ini bisa menjadi kesempatan besar bagi Anda. Apa lagi jika sasaran konsumen Anda adalah mereka yang sibuk bekerja. Selain produk makanan, produk tekstil seperti mukena dan aju muslim juga pasti sangat dicari di bulan Ramadan. Jika Anda menjual produk semacam ini, pastikan Anda memberikan pilihan yang banyak untuk para konsumen.
Promosi yang Anda lakukan dapat dilakukan secara online maupun offline. Kalau Anda melakukannya secara online, pastikan untuk membuat konten yang bernuansa Ramadan misalnya dengan menyertakan gambar masjid atau orang yang sedang beribadah. Bedug dan bulan sabit juga merupakan gambar yang sering kita temui di konten-konten visual selama bulan Ramadan. Begitu pun ketika Anda melakukan promosi secara offline. Pastikan Anda mendekorasi ruangan toko dengan nuansa Ramadan. Tidak perlu terlalu banyak aksesori, cukup beberapa asal bisa membuat momen Ramadan lebih terasa.
Bagi Anda yang lebih suka melakukan promosi online, penting untuk memperhatikan waktu-waktu tertentu selama bulan Ramadan karena di bulan ini, aktivitas orang juga berubah. Lakukan promosi di jam-jam sahur menjelang pagi karena di jam-jam ini orang akan bangun untuk makan. Setelah makan sambil menunggu adzan subuh, beberapa orang akan menghabiskan waktu mereka untuk berselancar di internet. Inilah kesempatan Anda untuk melakukan promosi. Selain pada waktu sahur, di siang hari juga bisa. Ibu-ibu rumah tangga yang tidak bekerja di kantor setelah selesai dengan pekerjaan rumah tangga, biasanya juga akan berselancar di dunia maya untuk meluangkan waktu. Begitu pun bagi para sekerja kantor, karena mereka tidak perlu jam untuk makan siang maka besar kemungkinan untuk menghabiskan waktu di dunia maya setelah selesai salat.
Hal ini juga tak kalah penting. Perilaku konsumen di bulan Ramadan juga cenderung berubah. Memberikan penawaran bagus saja tak cukup, tapi Anda juga harus memberi pilihan yang lebih banyak dari biasanya. Semakin banyak pilihan yang Anda tawarkan maka semakin besar kemungkinan barang Anda akan terbeli oleh konsumen. Apa lagi ketika menjelang momen lebaran ketika tunjangan hari raya juga mulai turun. Hal ini akan membuat orang semakin gencar berbelanja.
Seiring menjelang hari Lebaran, promosi yang Anda lakukan juga harus disesuaikan. Bukan lagi momen Ramadan, tapi momen Idul Fitri karena akan membuat orang semakin tertarik untuk berbelanja.
Point of Sales (POS) merujuk pada sistem kasir yang dapat mempermudah transaksi penjualan di toko retail maupun restoran. Namun, berbeda dari sistem kasir konvensional, FOLIO bisa langsung diakses melalui browser seperti Chrome atau Safari untuk mempermudah dan mempercepat pengelolaan transaksi. Jadi para pengguna tidak perlu ribet install ke dalam perangkat pengguna.
Ketika Anda membuka usaha baru, khususnya di bidang retail atau pertokoan yang membutuhkan pengolahan transaksi penjualan dalam jumlah banyak, Anda bisa menggunakan aplikasi kasir online atau program point of sales (POS) untuk membantu pencatatan keuangan. Sebenarnya banyak istilah yang muncul dari point of sales, ada yang menyebut program kasir, program toko, kasir online, aplikasi toko, dan lain sebagainya. Tetapi semua istilah tersebut masuk ke dalam program point of sales.
Salah satu musuh utama para pebisnis adalah teknologi. Beberapa pebisnis baru cenderung masih menggunakan cara lama dalam berbisnis. Misalnya pencatatan masih dilakukan secara manual, laporan juga dibuat tiga bulan atau enam bulan sekali dan tidak ada laporan stok opname sama sekali. Alasan para pebisnis masih menggunakan cara lama adalah menganggap tidak adanya keunggulan dalam penggunaan teknologi.
