Bisnis franchise terus mengalami perkembangan pesat di tahun 2024, terutama pada bidang usaha food and beverage (F&B). Dikutip dari Direktur Kementerian Perdagangan RI Isy Karim, menyebutkan bahwa bisnis yang paling banyak diwaralabakan adalah food and beverage sebanyak 47,92 persen, menyusul di sektor retail sebanyak 15,28 persen, jasa pendidikan non formal sebanyak 10,42 persen, jasa kecantikan dan kesehatan, laundry, serta usaha-usaha lainnya.
Banyak pemilik usaha yang tertarik untuk mengembangkan bisnisnya melalui model franchise karena dianggap lebih aman dan memiliki potensi keuntungan yang menjanjikan. Meski demikian, sebelum Sobat Folio sebagai calon mitra franchise terjun ke dalam waralaba ini, sangat penting untuk mengetahui syarat, legal, dan logis untuk mendirikan bisnis franchise ini.
Syarat dalam Mendirikan Usaha Franchise
Untuk mendirikan usaha franchise, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Persyaratan ini berguna untuk memastikan setiap bisnis franchise dapat berjalan dengan lancar dan memberikan keuntungan baik bagi franchisor maupun franchisee. Berikut beberapa syarat untuk membuka usaha franchise, antara lain:
Memiliki modal yang cukup
Modal merupakan syarat utama dalam mendirikan usaha franchise. Sebagai calon mitra franchise, Anda harus memiliki modal yang tidak sedikit untuk mendukung operasional bisnis Anda. Modal ini diperlukan untuk berbagai kebutuhan awal seperti pembelian lisensi, renovasi tempat, peralatan, dan bahan baku. Selain itu, Anda juga perlu mempersiapkan modal kerja untuk operasional sehari-hari hingga bisnis mulai menghasilkan keuntungan.
Merek terbukti memiliki Kekayaan Intelektual
Sebuah merek waralaba harus secara resmi terdaftar memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) yang terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) agar memberikan perlindungan terhadap merek dari peniruan dan penggunaan tanpa izin. Sebagai calon mitra, Sobat Folio harus memastikan bahwa merek yang akan Anda ikuti memiliki hak merek dagang, hak cipta, hak paten, desain industry, indikasi geografis, dan DTLST (Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu) yang sah dan telah dilindungi oleh hukum. Dengan merek yang sudah resmi ini akan menambah kepercayaan diri dalam menjalankan bisnis franchise karena brand tersebut sudah dikenal oleh konsumen.
Standard Operational (SOP) jelas
Standar operasional yang jelas dan terperinci menjadi syarat lain yang penting dalam bisnis franchise. SOP (Standard Operating Procedure) ini mencakup semua aspek operasional dari penyediaan produk atau jasa, bagaimana pelayanan pelanggan, hingga manajemen keuangan. SOP yang baik akan memastikan semua mitra franchise menjalankan bisnis dengan cara konsisten dan sesuai dengan standar kualitas yang telah diuji dan ditetapkan oleh franchisor. Hal ini sangat membantu menjaga reputasi dan kualitas merek di mata konsumen.
Dukungan tetap dari Franchisor
Sebagai calon mitra franchise, dukungan dari franchisor adalah salah satu keuntungan dalam usaha franchise. Pemilik waralaba harus menyediakan pelatihan awal, berkelanjutan, strategi pemasaran, bantuan operasional harian, dan dukungan teknologi seperti sistem Point of Sales, Website dan Aplikasi. Dukungan yang konsisten akan membantu Anda mengatasi berbagai tantangan dan menjaga bisnis tetap berjalan sesuai rencana. Franchisor yang baik akan selalu siap memberikan bantuan dan saran untuk meningkatkan kinerja bisnis Anda.
Memiliki Legalitas Surat Waralaba
Legalitas adalah aspek krusial dalam mendirikan usaha franchise. Pastikan bahwa franchisor memiliki surat waralaba yang sah dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Surat waralaba ini memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi kedua belah pihak.
Disebutkan dalam siaran pers oleh Kementerian Perdagangan RI bahwa “Para pelaku usaha waralaba wajib memiliki Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW)”. Hal ini diperkuat dengan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 tentang Waralaba dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Waralaba. Perusahaan Waralaba wajib memiliki STPW. Jika tidak ada STPW, maka perusahaan tersebut bukan merupakan waralaba”.
Dengan adanya legalitas yang jelas, Anda sebagai mitra franchise akan lebih merasa lebih aman dan tenang dalam menjalankan bisnis.
Berbeda dari Franchise lainnya
Keunikan adalah salah satu kunci sukses dalam bisnis franchise. Bisnis franchise yang Anda jalankan harus memiliki nilai tambah dan berbeda dengan franchise lainnya. Keunikan ini bisa berupa konsep bisnis yang inovatif, produk atau jasa, atau layanan pelanggan. Dengan memiliki keunikan tersendiri. Usaha akan lebih mudah menarik dan ingat oleh konsumen.
Dokumen yang Harus Dipersiapkan Dalam Mendirikan Usaha Franchise
Dalam mendirikan usaha franchise tentunya membutuhkan kesiapan dalam menyusun berbagai dokumen yang diperlukan. Dokumen-dokumen ini memastikan bahwa usaha franchise Anda berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Berikut adalah beberapa dokumen yang perlu dipersiapkan:
Persyaratan Pra-Kontrak
- Surat permohonan: mengajukan surat permohonan kepada franchisor bahwa Anda berminat untuk mendirikan usaha franchise.
- Laporan keuangan dan modal: dokumen menunjukkan kestabilan dan kesehatan kondisi finansial calon mitra untuk menjalankan sebuah usaha franchise.
- Surat pernyataan kesanggupan: dokumen yang menyatakan kesanggupan calon franchisee untuk mematuhi semua syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh franchisor.
- Surat Rekomendasi: surat-surat rekomendasi dari pihak ketiga (bank, mitra bisnis) yang dapat menambah kredibilitas calon franchisee.
Persyaratan Administratif
- Memiliki perizinan lengkap: salah satu persyaratan jika Sobat Folio ingin bergabung menjadi mitra usaha franchise adalah memiliki izin usaha, termasuk Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dan akta perusahaan.
- Dokumen Daftar Inventaris Aset: dokumen yang mencakup semua aset yang akan digunakan dalam operasional bisnis franchise.
- Dokumen legalitas lainnya: dokumen-dokumen lain yang mungkin diperlukan oleh franchisor, seperti izin lingkungan, izin zonasi, atau izin operasional lainnya.
Persyaratan Teknis
- Lokasi dan infrastruktur: memastikan bahwa lokasi usaha memenuhi standar yang ditetapkan oleh franchisor, termasuk ukuran tempat, lokasi strategis, kemudahan akses. Namun biasanya, ada beberapa franchise yang membantu untuk melakukan survey kelayakan lokasi usaha.
- Infrastruktur dan peralatan: menyediakan infrastruktur yang memadai untuk menjalankan operasional bisnis, seperti listrik, air bersih, dan fasilitas sanitasi yang sesuai. Selain itu, peralatan yang diperlukan oleh toko sudah tersedia dan sesuai dengan standar franchisor.
- Seleksi dan pelatihan: syarat lain sebelum mendirikan franchise adalah franchisee dan karyawan telah mengikuti pelatihan yang diperlukan untuk menjalankan bisnis franchise. Disamping itu, franchisor juga membantu dalam menyeleksi karyawan.
- Sistem operational: teknologi dan sistem informasi yang digunakan, termasuk dalam hal manajemen inventaris, pemesanan, dan sistem kasir.
Berapa Biaya yang Dibutuhkan Untuk Memulai Usaha Franchise?
Sebagai calon mitra franchise, persyaratan penting dalam memulai usaha franchise adalah ketersediaan dana, termasuk dana awal, royalty, sampai dengan pelatihan. Simak penjelasannya dibawah, yuk:
Biaya awal
Biaya awal adalah jumlah yang harus dibayar oleh calon franchisee kepada franchisor sebagai biaya untuk memperoleh lisensi dan hak untuk menggunakan merek dagang, sistem operasional, biaya peralatan, stok awal, grand opening, atau biaya lainnya seperti biaya pendaftaran, dan biaya konsultasi.
Biaya Royalti
Biaya royalti merupakan pembayaran regular yang harus dikeluarkan oleh franchisee kepada franchisor selama berjalannya franchise. pembayaran ini biasanya dibayarkan bulanan atau per periode tertentu tergantung kesepakatan kedua belah pihak. Terdapat 2 pembayaran royalty fee, yaitu flat dan progresif. Flat berarti persentase pembayaran dilakukan tetap, sedangkan progresif yaitu persentase pembayaran yang mengikuti pendapatan. Jadi, semakin tinggi pendapatan maka semakin tinggi pula pembayaran.
Biaya Marketing
Biaya marketing adalah biaya yang diperlukan untuk mendukung aktivitas pemasaran dan promosi, seperti biaya ads atau iklan, biaya promosi penjualan (biaya media cetak, biaya jasa desain, dan biaya spanduk, brosur, banner), dan biaya strategi pemasaran lainnya yang telah ditetapkan oleh franchisor.
Biaya Pelatihan
Biaya pelatihan mencakup biaya untuk pelatihan awal, berkelanjutan, materi pelatihan, gaji pembimbing, biaya perjalanan, atau penginapan yang diberikan oleh franchisor kepada franchisee dan karyawan. Pelatihan ini dirancang untuk memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam operasional bisnis memahami dengan baik prosedur, sistem, dan standar operasional.
Untuk memulai usaha franchise membutuhkan persyaratan yang matang, baik dari segi modal, dokumen, atau perjanjian antar franchisor dan franchisee. Akan tetapi, bagi Sobat Folio yang sudah siap untuk mendirikan usaha franchise, catatlah semua transaksi bisnis dari usaha franchise Anda menggunakan aplikasi kasir POS. Yuk, lihat aplikasi kasir yang cocok untuk Bisnis Anda di sini:
Rekomendasi Aplikasi Kasir untuk Mempermudah Usaha.