Sayangnya, banyak usaha kecil yang masih mengabaikan untuk membuat pembukuan usaha, padahal ini menjadi dasar utama untuk menjaga usaha agar tetap sehat.
Selain itu, pembukuan usaha juga berguna sebagai bahan evaluasi untuk membuat keputusan yang tepat.
Usahakan luangkan waktu untuk mencatat setiap transaksi baik itu transaksi debit atau kredit.
Dengan mencatat secara rutin, Sobat Folio tidak perlu mengingat-ingat transaksi yang sudah terjadi. Data yang lengkap dan rapi akan sangat akan sangat membantu ketika ingin menghitung keuntungan dan menganalisis keuangan usaha.
Contoh kecilnya, Sobat Folio merasa uang kurang atau lupa digunakan untuk apa saja. Dengan pembukuan ini, Sobat Folio dapat dengan mudah mengetahui ke mana saja uang tersebut dipakai.
Selain mencatat transaksi, jangan lupa untuk menyimpan semua bukti transaksi seperti nota pembelian, struk penjualan, atau kwitansi lainnya.
Bukti ini akan sangat berguna untuk memastikan akurasi pencatatan, menjadi acuan jika ditemukan ketidaksesuaian, dan membantu sangat pelaporan pajak.
Setiap akhir bulan, kumpulkan semua data transaksi harian untuk membuat pembukuan secara lengkap per bulannya. Nantinya, Sobat Folio dapat melihat kondisi keuangan dari bulan ke bulan berikutnya, juga dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk perkembangan bisnis.
Menyusun pembukuan keuangan usaha kecil dapat dilakukan dengan langkah – langkah sederhana, berikut ini caranya:
Langkah awal dalam pembuatan catatan keuangan tulis tangan adalah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, misalnya buku catatan yang cukup besar agar memuat banyak data, pulpen, pensil, atau alat pendukung lainnya seperti penggaris untuk membuat tabel dengan rapi.
Agar Sobat Folio memahami informasi yang terkandung pada pembukuan, buatlah format yang sederhana dan informatif. Sobat Folio dapat membuat kolom tanggal transaksi, deskripsi atau keterangan transaksi, jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran, dan saldo.
Format ini akan mempermudah Sobat Folio dalam membaca dan menganalisis keuangan usaha.
Setelah Sobat Folio mengumpulkan bukti-bukti transaksi tadi, langkah selanjutnya untuk memasukan informasi yang ada di bukti transaksi ke dalam kolom – kolom yang sudah dibuat.
Pertama, mulailah dengan memisahkan transaksi berdasarkan jenis, seperti pemasukan dan pengeluaran. Perlu diingat bahwa, pemasukan bukannya berasal dari penjualan produk saja, tetapi juga dari pembayaran piutang oleh pelanggan atau dana investasi yang masuk ke usaha.
Setelah memisahkan jenis transaksi, masukan data ke dalam format pembukuan. Sebagai contoh, jika Sobat Folio menerima pembayaran piutang sebesar Rp. 500.000 dan pada hari yang sama membeli bahan baku seharga Rp. 200.000, maka pembayaran piutang akan dicatat pada kolom pemasukan dan pembelian bahan baku dicatat pada kolom pengeluaran.
Pastikan setiap transaksi dicatat berdasarkan tanggal terjadinya, dan gunakan deskripsi yang jelas di kolom keterangan agar Sobat Folio mudah memahami catatan tersebut di kemudian hari.
Misalnya, dengan menggunakan keterangan “Pembayaran piutang pelanggan B” atau “Pembelian bahan baku untuk produksi kue”.
Selanjutnya, cocokan data yang dimasukkan dengan bukti transaksi. Selain itu, pastikan tidak ada data transaksi yang terlewat atau salah penulisan.
Langkah selanjutnya adalah menghitung saldo harian untuk mengetahui posisi keuangan usaha setiap hari.
Saldo harian dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh pemasukan dan mengurangkan seluruh pengeluaran yang terjadi pada hari tersebut.
Contohnya, jika pemasukan harian dari penjualan sebesar Rp. 500.000 dan total pengeluaran untuk bahan baku dan biaya lainnya sebanyak Rp. 200.000, maka total saldo harian adalah Rp. 300.000.
Agar pembukuan tetap rapi dan akurat, jangan pernah malas untuk mencatat semua transaksi setiap hari tanpa terkecuali.
Biasakan untuk langsung mencatat di waktu yang sama jika proses transaksi selesai dilakukan. Langkah ini akan mencegah lupa mencatat transaksi kecil yang sering kali dianggap sepele.
Tahapan selanjutnya adalah menghitung laba dan rugi usaha yang biasanya dilakukan di akhir periode pembukaan.
Caranya dengan menjumlahkan seluruh pemasukan selama periode tersebut, kemudian mengurangkan dengan total pengeluaran.
Jika pemasukan lebih besar dari pengeluaran, berarti usaha mendapatkan laba atau keuntungan. Namun, sebaliknya jika pengeluaran lebih besar dari pendapatan maka usaha memperoleh kerugian.
Sebagai contoh, jika total pemasukan selama sebulan sebesar Rp. 20.000.000 dan pengeluaran totalnya Rp. 15.000.000, maka laba bersih yang diperoleh adalah Rp. 5.000.000.
Dengan mengetahui nilai laba atau rugi, Sobat Folio dapat mengambil keputusan yang lebih baik, seperti menekan biaya yang tidak perlu atau ingin mengembangkan usaha yang lebih besar jika laba yang didapatkan sudah besar.
Pembukuan sederhana dengan tulis tangan menjadi langkah awal yang bagus untuk mengelola keuangan usaha kecil. Dengan mencatat pemasukan dan pengeluaran secara teratur, Sobat Folio dapat lebih mudah memantau arus kas dan menentukan kondisi keuangan bisnis.
Namun seiring berjalannya waktu, pencatatan manual akan terasa kurang praktis dan rentan kesalahan. Agar laporan pembukuan yang dihasilkan akurat, Sobat Folio dapat menggunakan aplikasi atau software khusus untuk penjualan, di mana aplikasi ini menyediakan berbagai fitur laporan penjualan, sehingga tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga mendapatkan data yang lebih lengkap dan terpercaya. Cari tahu lebih lanjut macam-macam jenis laporan penjualan yang dapat mempermudah usaha Sobat Folio di sini: 9 Jenis Laporan Penjualan Foliopos yang Mempermudah Usaha Anda.