Stok barang yang hampir habis bahkan habis menjadi momok menakutkan bagi pemilik usaha, bukan?. Sebab, kehabisan stok dapat menyebabkan pelanggan kecewa, penurunan penjualan, bahkan kehilangan loyalitas pelanggan.
Namun, Sobat Folio dapat menangani barang yang ingin habis dengan berbagai strategi, seperti melakukan pengecekan secara berkala, gunakan sistem pre-order, memberikan alternatif barang, dan lain sebagainya. Agar Sobat Folio lebih memahami bagaimana cara mengatasi stok barang agar tidak habis, yuk, simak artikel ini.
Sebelum membahas cara mengatasi stok barang yang sering menipis, penting bagi Sobat Folio untuk memahami faktor-faktor umum yang sering kali menyebabkan stok habis. Dengan mengenali penyebabnya, langkah pencegahan dapat dilakukan dengan lebih tepat dan efektif.
Terkadang, penjualan barang tertentu tiba-tiba naik karena musim atau tren tertentu. Misalnya, seorang pemilik toko perlengkapan sekolah yang mengalami kenaikan permintaan akan seragam, tas, dan alat tulis.
Kesalahan saat melakukan pencatatan baik di buku atau kartu stok mengenai barang masuk dan keluar, tentu akan berakibat pada ketidaksesuaian dengan jumlah barang sebenarnya di gudang.
Hal ini juga dapat terjadi jika Sobat Folio tidak menggunakan aplikasi yang mengelola inventory barang dengan otomatis.
Misalnya, minimarket yang menjual salah satu produk deterjen karena salah pencatatan stok maka barang yang menipis tersebut tidak langsung dipesan kembali padahal saat itu permintaan lagi meningkat.
Faktor lain penyebab stok habis adalah manajemen keuangan yang kurang baik. Ketika usaha tidak mengalokasikan anggaran untuk mengisi kembali persediaan barang maka dipastikan stok barang tersebut akan kosong.
Untuk menghindari kehabisan stok yang dapat menghambat operasional sehingga mempengaruhi penjualan, Sobat Folio bisa menerapkan beberapa langkah preventif, seperti:
Dengan rutin mengecek stok, Sobat Folio dapat mengetahui jika ada barang yang mendekati batas habis dan segera mengambil tindakan.
Pengecekan berkala ini juga membantu untuk mendeteksi barang – barang yang kurang laku sehingga dapat melakukan strategi promosi atau pengurangan pembelian di masa mendatang.
Batas minimal stok atau dapat disebut sebagai stok cadangan (safety stock) yaitu jumlah stok cadangan yang harus selalu ada di gudang untuk mengantisipasi hal yang tidak terduga, seperti peningkatan permintaan mendadak atau keterlambatan pengiriman dari pemasok.
Sistem pre-order bisa menjadi solusi untuk menghindari stok habis tanpa perlu menyimpan stok secara berlebihan.
Dengan metode ini, pelanggan bisa memesan produk sebelum barang tersebut tersedia, sehingga Sobat Folio dapat mengukur minat terhadap suatu produk dan hanya memesan jumlah barang sesuai dengan kebutuhan.
Memiliki ruangan penyimpanan yang luas akan memudahkan Sobat Folio untuk menyimpan stok dalam jumlah besar dan memastikan bahwa barang tetap tersedia saat dibutuhkan.
Terlebih, akan mempermudah pegawai untuk melakukan pengecekan inventaris, dan mempercepat untuk menemukan produk tertentu ketika ada pesanan mendesak.
Saat permintaan melonjak tinggi dan Sobat Folio hanya memiliki satu pemasok maka itu akan menjadi masalah, bukan?
Oleh karena itu, mempunyai supplier cadangan sangat penting untuk menjaga stabilitas stok barang. Supplier cadangan dapat membantu memenuhi kebutuhan stok saat pemasok utama mengalami kendala atau saat permintaan barang meningkat.
Selain memiliki supplier cadangan, menyiapkan barang alternatif juga bisa menjadi strategi untuk mengatasi kekurangan stok.
Produk alternatif dapat memenuhi kebutuhan pelanggan ketika barang utama tidak tersedia tanpa perlu menurunkan kualitas.
Misalnya, seperti toko kelontong kehabisan stok produk kopi merek tertentu. Untuk mengatasinya, toko dapat menyediakan merek kopi lain yang memiliki kualitas yang sama dengan harga yang kompetitif.
Cara lain yang aman untuk mengatasi kehabisan stok adalah dengan menggunakan aplikasi manajemen persediaan barang.